My Family

Jumat, 09 Januari 2009

The Alternatif measurement of creative atitude

ALTERNATIF PENGUKURAN SIKAP KREATIF

Oleh:
Dr. Rahmat Aziz, M.Si


Skala ini merupakan skala yang disusun dan digunakan penulis dalam mengukur karakteristik kepribadian kreatif pada penelitian disertasi.
Pada awalnya jumlah item terdiri dari 60 buah tapi setelah dilakukan pengujian validitas ditemukan hanya 24 buah item yang valid dengan tingkat reliabilitas sebesar @0,8375.
Isi dan tema pernyataan yang digunakan dalam skala disesuaikan dengan subjek penelitian pada siswa sekolah menengah pertama yang berusia antara 11-13 tahun,
Bagi pembaca yang akan menggunakan skala ini diharapkan 1) menambahkan item pada indikator yang jumlah itemnya masih sedikit; 2) menyesuaikan isi dan tema dengan subjek penelitian yang akan digunakan; dan 3) menguji kembali tingkat validitas dan reliabilitas, akan lebih baik kalau sampai pada pengujian validitas konstruk dengan menggunakan analisis faktor.

A. Landasan teoritis
Sikap kreatif adalah suatu karakteristik kepribadian non-kognitif yang biasanya terdapat pada orang kreatif. Istilah sikap kreatif (creative attitude) telah digunakan oleh beberapa ahli seperti Germana (2007), Munandar (1997). Bahkan Schaefer (1971), telah menyusun instrumen pengukuran tentang sikap kreatif. Ada beberapa karakteristik sikap kreatif yang disebutkan oleh para ahli. Sternberg & Lubart (1995) menyebutkan ciri-cirinya sebagai berikut: 1) ketekunan dalam menghadapi tantangan; 2) keberanian untuk menanggung resiko; 3) keinginan untuk berkembang; 4) toleransi terhadap ketaksaan; 5) keterbukaan terhadap pengalaman baru; dan 6) keteguhan terhadap pendirian.
Kriteria di atas ternyata banyak disetujui dan didukung oleh tokoh-tokoh lain seperti Munandar, (1999), Amabile, (1996), Cramond, (1998), Csikszentmihalyi, (1996), dan Starko, 1995). Selanjutnya keenam kriteria di atas dijadikan sebagai indikator sikap kreatif yang uraiannya adalah sebagai berikut:

  • Ketekunan dalam menghadapi cobaan (Sternberg & Lubart, 1995) yaitu kemampuan seseorang untuk tetap mengerjakan atau menyelesaikan tugas atau masalah yang sedang dihadapi. Masalah yang dihadapi bisa berupa masalah dalam kehidupan sehari-hari ataupun masalah akademik yang berhubungan dengan tugas-tugas sekolah.
  • Keberanian menanggung resiko (Amabile, 1996; Cramond, 1998; Csikszentmihalyi, 1996; Sternberg, 2000) yaitu kesanggupan atau kesediaan seseorang untuk mengambil resiko terhadap apa saja yang akan diusahakan atau dihasilkan. Resiko yang akan ditanggung bisa berupa pengorbanan material, pengorbanan fisik, pengorbanan psikologis, dan pengorbanan sosial.
  • Keinginan untuk berkembang (Sternberg, 2000) yaitu hasrat untuk selalu tumbuh dan berkembang ke arah yang lebih baik. Karakteristik ini bisa terlihat dari sikap yang selalu berusaha untuk memperbaiki diri dari kesalahan-kesalahan yang telah diperbuat.
  • Toleransi terhadap ketaksaan (Amabile, 1996; Davis, 1998; Starko, 1995, Sternberg, 2000) yaitu penerimaan diri terhadap adanya sesuatu yang berbeda dengan dirinya. Karakteristik ini ditunjukkan dengan adanya sikap apresiatif terhadap sesuatu yang ambigu dan tidak menganggap ambiguitas sebagai ancaman terhadap dirinya.
  • Keterbukaan terhadap pengalaman baru (Amabile, 1983; Csikszentmihalyi, 1996;) yaitu suatu kemampuan untuk bersikap fleksibel, terbuka, menghargai berbagai pandangan orang lain sehingga memungkinkan untuk mendapatkan sesuatu yang baru, dan keinginan untuk mendapatkan tantangan baru.
  • Keteguhan terhadap pendirian (Sternberg & Lubart, 1995) yaitu suatu kepercayaan terhadap kemampuan yang dimiliki oleh diri sendiri sehingga menjadi bebas dalam berpendapat dan berani berbeda dengan lingkungan sekitarnya walaupun harus menerima resiko yang tidak menyenangkan.



B. Bentuk dan Validasi Skala
Sikap kreatif adalah karakteristik kepribadian yang bersifat non-kognitif yang diukur dengan skala psikologis. Bentuk skala yang digunakan adalah skala pengukuran model Likert yang jawabannya terdiri dari lima alternatif jawaban, dimana sebagai dasar penentuan nilainya dikategorikan dalam sangat setuju (SS), setuju (S), Netral (N),dan tidak setuju (TS), dan sangat tidak setuju (STS). Skala psikologi ini terdiri dari pernyataan yang favourable dan unfavourable yang tujuannya untuk melihat konsistensi subjek dalam memberikan jawaban.
Selanjutnya untuk pengujian validitas dan reliabilitas, analisisnya dilakukan melalui dua proses yaitu 1) melakukan summated ratings yang bertujuan untuk memberikan bobot nilai terhadap butir-butir item, dan 2) melakukan pengujian validitas butir item yang bertujuan untuk mengetahui tingkat validitas dan reliabilitas item.
Hasil analisis summated ratings diperoleh adanya variasi skor pada masing-masing alternatif jawaban, artinya tidak semua item mempunyai bobot 1, 2, 3, 4, 5 untuk alternatif jawaban sangat setuju, setuju, netral, tidak setuju, dan sangat tidak setuju. Karena itu pemberian skor tiap-tiap butir item ditentukan berdasarkan hasil perhitungan tersebut sehingga ditemukan adanya jawaban sama tapi skor yang diperolehnya berbeda karena itemnya berbeda.
Uji validitas dilakukan untuk mengetahui apakah butir item itu baik atau tidak. Bentuk uji validitas yang dilakukan adalah dengan pendekatan internal consistency yaitu suatu pendekatan yang menguji korelasi antar skor butir item dengan skor total skala. Anggapan yang digunakan adalah korelasi yang tinggi menunjukkan adanya kesesuaian antara fungsi butir-butir item dengan fungsi skala secara keseluruhan. Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui konsistensi alat ukur ini sehingga hasil yang diperoleh dapat dipercaya.
Uji validitas instrumen dilakukan pada 159 siswa MTs Surya Buana Malang kelas VII (tujuh), VIII (delapan) dan IX (sembilan) yang tidak dijadikan subjek penelitian. Pada penelitian ini kriteria suatu instrumen dikatakan reliabel ketika nilai yang diperoleh lebih besar dari 0,6000 sedangkan suatu item dinyatakan valid ketika koefisien korelasinya di atas 0,2500. Pengujian analisis butir ini dilakukan dengan cara:

  • Menggugurkan item-item yang nilai koefisien korelasinya bertanda negatif, dari hasil analisis ditemukan ada 8 item gugur yaitu item nomor 2, 17, 35, 36, 40, 55, 57, 59.
  • Menggugurkan item-item yang nilai koefisien korelasinya kurang dari angka 0,1000, dari hasil analisis ditemukan ada 5 item gugur yaitu item nomor 16, 33, 46, 48, 56.em valid
  • Menggugurkan item-item yang nilai koefisien korelasinya kurang dari angka 0,1500, dari hasil analisis ditemukan ada 6 item gugur yaitu item nomor 6, 12, 18, 37, 45, 50.
  • Menggugurkan item-item yang nilai koefisien korelasinya kurang dari angka 0,2000, dari hasil analisis ditemukan ada 5 item gugur yaitu item nomor 19, 32, 42, 51, 52.
  • Menggugurkan item-item yang nilai koefisien korelasinya kurang dari angka 0,2500, dari hasil analisis ditemukan ada 2 item gugur yaitu item nomor 4 dan nomor 10.

Dari hasil pengujian 60 item ditemukan adanya 24 valid dan 26 gugur dengan nilai reliabilitas sebesar @ 0,8375. Sebaran item valid pada setiap indikator adalah sebagai berikut: ketekunan 5 item, keberanian 4 item, keinginan berkembang 6 item, toleransi 3 item, keterbukaan 3 item, dan kepercayaan 3 item.

C. Skala Sikap Kreatif
Dibawah ini terdapat sejumlah pernyataan tentang situasi yang diandaikan benar-benar terjadi. Anda diminta untuk memilih salah satu dari lima pilihan mengenai apa yang sesuai dengan diri anda. Pilihlah salah satu jawaban yang anda anggap paling sesuai dengan cara memberikan tanda (X) pada salah satu kolom di lembar jawaban yang tersedia.
(SS) jika anda merasa sangat sesuai dengan pernyataan tersebut; (S) jika anda merasa sesuai dengan pernyataan tersebut; (KS) jika anda merasa kadang sesuai dengan pernyataan tersebut; (TS) jika anda merasa tidak sesuai dengan pernyataan tersebut; dan (STS) jika anda merasa sangat tidak sesuai dengan

  1. Saya sering mensikapi setiap kesulitan sebagai sebuah ujian kesabaran (1)
  2. Menurut saya, kesabaran itu bisa dicirikan dengan adanya ketekunan dalam berusaha (1).
  3. Walaupun tugas tergolong rumit, saya biasanya menyelesaikan tugas tersebut sampai tuntas (1).
  4. Saya sering bekerja dengan penuh semangat sehingga merasa waktu berjalan terlalu cepat (1).
  5. Saya percaya bahwa dengan ketekunan, tujuan akan tercapai (1).
  6. Kalau saya gagal, saya siap menanggung segala akibatnya walaupun terasa menyakitkan (2).
  7. Menurut banyak teman, saya dianggap sebagai orang yang berani bertanggung jawab (2).
  8. Saya merasa sebagai pemberani karena mau menerima akibat atas perbuatan (2).
  9. Prinsip saya, berani berbuat maka harus berani bertanggung jawab apapun resikonya (2).
  10. Saya merasa bergairah jika diberi tugas untuk melakukan pekerjaan yang belum pernah saya lakukan sebelumnya (3).
  11. Saya akan merasa kecewa jika tidak dilibatkan dalam kegiatan-kegiatan sekolah (3).
  12. Saya selalu merasa ingin tahu apa yang terjadi disekeliling saya (3).
  13. Saya merasa malas jika harus melakukan pekerjaan yang belum pernah saya lakukan (3).
  14. Setiap selesai melaksanakan suatu kegiatan, saya selalu ingin melakukan kegiatan lain (3).
  15. Kata orang, saya termasuk orang yang penasaran karena selalu ingin tahu tentang sesuatu (3).
  16. Saya senang mengerjakan soal-soal yang mempunyai berbagai macam kemungkinan jawaban (4).
  17. Setiap masalah memungkinkan untuk diselesaikan dengan berbagai cara pemecahan (4).
  18. Saya bisa menerima pendapat orang lain yang berbeda dengan pendapat saya(4).
  19. Saya lebih suka pelajaran yang baru sama sekali daripada mempelajari yang sudah biasa (5).
  20. Ketika mengunjungi pameran, saya sering mengajukan pertanyan pada petugas (5).
  21. Walaupun melelahkan, saya merasa puas jika mendapatkan pengalaman baru (5).
  22. Saya akan memegang teguh pada keyakinan saya, apapun resikonya (6).
  23. Saya semakin bersemangat untuk menjelaskan ketika pendapat saya dikritik orang lain (6).
  24. Salah satu kebanggaan saya adalah ketika mampu mempertahankan pendirian (6).